Di antara teladan Muslimah dalam hal puasa dan shalat malam
adalah Hafshah binti Umar bin Khattab. Karena sikap yang sangat zuhud, wara'
dan selalu berpuasa, ia mendapatkan julukan 'sawwamah' (orang yang selalu
berpuasa) dan qowwomah (orang yang selalu bangun malam). Hafshah tidak pernah
henti berpuasa dan bangun malam untuk bertemu dengan Rabbnya. Maka, ia selalu
berpuasa, menahan lapar dan dahaga, dan terus bangun malam, meskipun di siang
hari tetap bekerja.
Akhirnya, Rasulullah SAW berkenan menikahinya dan menjadikan dia sebagai 'Ummul Mukminun'. Sebuah gelar kemuliaan yang disandangnya, dan kelak akan mendapatkan kemuliaan di sisi-Nya. Dari Anas ra berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Jibril berkata, wahai Muhammad, rujuklah kepada Hafshah, karena sesungguhnya dia perempuan yang ahli puasa dan ahli ibadah"
Kegigihannya berpuasa tentu tak hanya Ramadhan, tapi puasa sunah. Sampai-sampai diriwayatkan, ia meninggal pun dalam keadaan berpuasa. Nafi Ibnu Umar berkata: Hafshah meninggal sebelum sempat berbuka puasa. Demikian pula tahajud Hafshah, menjadi sebab langgengnya sebagai istri Rasulullah SAW, di dunia dan di akhirat.
(dikutip dari Keutamaan puasa muslimah Komunitas Rindu Syariah & Khilafah)
Akhirnya, Rasulullah SAW berkenan menikahinya dan menjadikan dia sebagai 'Ummul Mukminun'. Sebuah gelar kemuliaan yang disandangnya, dan kelak akan mendapatkan kemuliaan di sisi-Nya. Dari Anas ra berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Jibril berkata, wahai Muhammad, rujuklah kepada Hafshah, karena sesungguhnya dia perempuan yang ahli puasa dan ahli ibadah"
Kegigihannya berpuasa tentu tak hanya Ramadhan, tapi puasa sunah. Sampai-sampai diriwayatkan, ia meninggal pun dalam keadaan berpuasa. Nafi Ibnu Umar berkata: Hafshah meninggal sebelum sempat berbuka puasa. Demikian pula tahajud Hafshah, menjadi sebab langgengnya sebagai istri Rasulullah SAW, di dunia dan di akhirat.
(dikutip dari Keutamaan puasa muslimah Komunitas Rindu Syariah & Khilafah)