Pages

Saturday, 16 February 2013

Berkumpul lagi

Apa hal yang sangat dinantikan seorang ayah dan suami selain bertemu kembali dengan anak dan istrinya setelah 4 bulan berpisah? Hari ini terbalas seluruh kerinduan.  Meskipun pertama kali bertemu di bandara Chacha dan Fiya cuma menyambut dengan senyuman tipis, nyaris tanpa ekspresi.  Sulit menduga apa yang ada dalam hati mereka tapi yang jelas, kangen banget sama kamu nak…

Setelah melalui proses yang panjang dan rumit, akhirnya keluarlah ijin belajar untuk ibunya anak-anak.  Kalau dua tahun lalu saya datang ke Nagasaki untuk mengantar anak-anak, sekarang gantian istri saya melakukan itu untuk saya.  Bedanya, saya dulu datang dengan perasaan senang dan bahagia, saat ini keadaannya lain.  Roda sedang dan selalu berputar.

Dulu saya berani datang ke Nagasaki karena istri saya mendapat besiswa monbukagakusho.  Dengan hidup hemat, satu beasiswa itu bisa cukup dijalani untuk sekeluarga.  Tapi sekarang? Istri saya datang hanya berbekal keyakinan bahwa apapun yang akan terjadi kemudian, hidup bersama jauh lebih baik daripada terpisah.   Keyakinan bahwa rejeki anak dan istri tidaklah semata ditentukan oleh penghasilan ayah dan suami, karena Allah-lah Sang Pemberi Rejeki.


Hmmm… malu hati dibuatnya.  Sambil mengamati mereka yang tertidur kelelahan, teringat pernah membaca bahwa salah satu ciri pasangan yang bahagia adalah ketika suami selalu merasa bersyukur mempunyai istri yang cantik, pintar dan shalehah, sementara sang istri selalu bersabar dengan keadaan suami.  

*keterangan foto: Chacha dan Fiya datang lagi ke Nagasaki, kali ini lewat bandara Osaka.  Biar sekalian bisa main ke Universal Studio