Orang tua yang normal pasti cinta kepada anaknya. Cinta kepada anak bahkan dapat memotivasi
seorang ayah untuk melakukan apapun, hal-hal yang baik bahkan yang buruk
sekalipun. Tetapi Ibrahim telah
membuktikan bahwa cintanya yang demikian dalam kepada Ismail, anak yang telah
dinantikannya selama bertahun-tahun, sama sekali tidak mengalahkan cintanya
kepada Sang Pencipta.
Kitapun punya ‘Ismail-ismail’ yang dapat menghalangi cinta
kepada-Nya, apakah itu anak, istri/suami, orang tua, lawan jenis, harta,
jabatan, dsb. Momen Idul Adha merupakan
saat yang tepat untuk kembali mengingat bahwa cinta yang tertinggi haruslah
dipersembahkan kepada Yang Maha Suci.
”Katakanlah, ’Jika
bapak-bapak kalian, anak-anak kalian, saudara-saudara kalian, istri-istri
kalian, kaum keluarga kalian, harta kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan
yang kailan kuatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kalian
sukai, adalah lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, dan dari
berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya’.
Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik” (QS. At Taubah: 9).
Eid Mubarak