Manusia mempunyai
kecenderungan/naluri untuk mempertahankan dirinya, apalagi ketika
terdesak. Bahkan kemampuan terbaik justru seringkali baru keluar saat
sepertinya sudah tidak ada harapan lagi. Misalnya, orang yang larinya
pelan bisa berubah menjadi cepat bila ada anjing yang mengejarnya. Atau seperti
yang baru saya alami, karena sudah terdesak tidak juga mendapatkan beasiswa,
saat ada peluang mengajukan aplikasi tapi harus berbicara di depan orang banyak
dalam bahasa Jepang, ya tetap saja dilakukan meskipun saya gak bisa
berbahasa Jepang. Mau contoh lain? dari buku The Power of Kepepet
karangan pengusaha sukses Jaya Setiabudi saya menuliskan kembali cerita berikut
ini.
Alkisah seorang
Raja yang mempunyai putri yang sangat cantik jelita mengadakan sayembara untuk
memilih seorang ksatria yang pantas mempersunting putrinya. Pada hari yang
telah ditentukan berkumpulah ratusan pemuda, bahkan duda, yang tidak ingin
melewatkan kesempatan langka ini. Syarat dari Raja cuma satu: berenang
menyebrang kolam. Semua teriak, Haaaa CUMA itu? Kata Raja, iya cuma berenang
tapi di dalam kolam ini ada buaya kelaparan yang sudah 1 tahun belum makan.
Sunyi...hening...semua
termenung dipinggir kolam. Bagaimanapun, nyawa yang hanya satu ini jauh
lebih berharga dibandingkan mendapat putri cantik. Ketika semua orang sedang
mengembara dalam alam pikiran masing-masing, tiba-tiba terdengar bunyi yang
cukup keras….Jebuurrrrrrr!!!! Semua mata menoleh ke bagian kolam yang menjadi
sumber suara tadi. Lalu terlihat jelas pergerakan dua makhluk yang
sama-sama cepat di dalam kolam. Mulai dari pinggir, bergerak sangat cepat ke
tengah kolam, sampai ke sisi kolam di sebarangnya….
Sampai munculah
kepala seorang pemuda sambil meloncat keluar kolam dengan sangat cepat.
Berjarak sepersekian detik dari terkaman buaya yang terlihat frustasi karena
kecewa tidak dapat menangkap mangsanya. Sekujur tubuh pemuda tersebut basah
kuyup dengan napas tersengal-sengal. Raja lalu berjalan menghampirinya sambil
menebar senyum yang lebar. Sampai di dekatnya, sambil menepuk bahu si
pemuda, Raja berkata, “Hebat kau anak muda, luar biasa...sungguh luar
biasa. Engkau memang ksatria, pemberani, tidak terkalahkan,…. Si pemuda,
bukannya membalas kata-kata sang Raja yang masih terus mengeluarkan pujian
untuknya, malah berbalik memandang orang-orang. Dengan muka merah padam, mata
mendelik dan tampang galak dia bersuara keras, "Wooi, siapa tadi yang
dorong gue sampe kecebur?!? AYO NGAKU, SIAPA!!!"(@_@;)
No comments:
Post a Comment