Pages

Saturday, 5 October 2013

Mengeluarkan kemampuan terbaik

Manusia mempunyai kecenderungan/naluri untuk mempertahankan dirinya, apalagi ketika terdesak. Bahkan kemampuan terbaik justru seringkali baru keluar saat sepertinya sudah tidak ada harapan lagi.  Misalnya, orang yang larinya pelan bisa berubah menjadi cepat bila ada anjing yang mengejarnya. Atau seperti yang baru saya alami, karena sudah terdesak tidak juga mendapatkan beasiswa, saat ada peluang mengajukan aplikasi tapi harus berbicara di depan orang banyak dalam bahasa Jepang, ya tetap saja dilakukan meskipun saya gak bisa berbahasa Jepang.  Mau contoh lain? dari buku The Power of Kepepet karangan pengusaha sukses Jaya Setiabudi saya menuliskan kembali cerita berikut ini.

Alkisah seorang Raja yang mempunyai putri yang sangat cantik jelita mengadakan sayembara untuk memilih seorang ksatria yang pantas mempersunting putrinya. Pada hari yang telah ditentukan berkumpulah ratusan pemuda, bahkan duda, yang tidak ingin melewatkan kesempatan langka ini. Syarat dari Raja cuma satu: berenang menyebrang kolam. Semua teriak, Haaaa CUMA itu? Kata Raja, iya cuma berenang tapi di dalam kolam ini ada buaya kelaparan yang sudah 1 tahun belum makan.

Sunyi...hening...semua termenung dipinggir kolam.  Bagaimanapun, nyawa yang hanya satu ini jauh lebih berharga dibandingkan mendapat putri cantik. Ketika semua orang sedang mengembara dalam alam pikiran masing-masing, tiba-tiba terdengar bunyi yang cukup keras….Jebuurrrrrrr!!!! Semua mata menoleh ke bagian kolam yang menjadi sumber suara tadi.  Lalu terlihat jelas pergerakan dua makhluk yang sama-sama cepat di dalam kolam. Mulai dari pinggir, bergerak sangat cepat ke tengah kolam, sampai ke sisi kolam di sebarangnya….

Sampai munculah kepala seorang pemuda sambil meloncat keluar kolam dengan sangat cepat. Berjarak sepersekian detik dari terkaman buaya yang terlihat frustasi karena kecewa tidak dapat menangkap mangsanya. Sekujur tubuh pemuda tersebut basah kuyup dengan napas tersengal-sengal. Raja lalu berjalan menghampirinya sambil menebar senyum yang lebar.  Sampai di dekatnya, sambil menepuk bahu si pemuda, Raja berkata, “Hebat kau anak muda, luar biasa...sungguh luar biasa.  Engkau memang ksatria, pemberani, tidak terkalahkan,…. Si pemuda, bukannya membalas kata-kata sang Raja yang masih terus mengeluarkan pujian untuknya, malah berbalik memandang orang-orang. Dengan muka merah padam, mata mendelik dan tampang galak dia bersuara keras, "Wooi, siapa tadi yang dorong gue sampe kecebur?!? AYO NGAKU, SIAPA!!!"(@_@;)

No comments:

Post a Comment