Allergen adalah zat yang menjadi pemicu timbulnya
alergi dan terdapat di banyak bahan makanan.
Allergen dapat menimbulkan alergi terhadap orang yang sensitif terhadap
makanan tersebut. Secara garis besar,
mekanisme terjadinya alergi terdiri dari dua tahap. Orang yang alergi terhadap udang, ketika pertama
kali mengkonsumsi udang tidak langsung timbul gejala alergi. Alergen pertama
dari udang yang masuk akan direspon tubuhnya dengan membentuk antibodi. Ikatan
antara allergen dan antibodi tersebut akan menempel pada sel mast. Setelah
reaksi ini, gejala alergi belum terjadi, tetapi tubuh telah ‘sensitif’.
Bila untuk kedua
kalinya tubuh yang sudah sensitif ini mengkonsumsi kembali udang, antibodi pada
permukaan sel mast tadi akan bereaksi dengan allergen kedua ini menghasilkan
senyawa kimia yang bersifat racun. Setelah
ini barulah gejala alergi timbul, mulai yang ‘ringan’ seperti gatal-gatal
hingga kesulitan bernapas yang dapat berujung kematian. Sejauh ini sepertinya belum ada obat yang
dapat menghilangkan alergi, yang ada hanyalah mengobati gejala yang timbul. Oleh karena itu cara paling efektif bagi
penderita alergi adalah dengan menjauhi/tidak mendekati makanan dan bahan-bahan
lain yang telah diketahui menyebabkan alergi pada dirinya.
Bila dicermati,
ternyata ada perbuatan yang menurut saya punya kemiripan dengan sifat ‘alergen’ ini. Perbuatan tersebut masih dapat ditoleransi
ketika baru pertama kali dilakukan tanpa
sengaja. Setelah itu kita dilarang
melakukan perbuatan yang sama. Contohnya
adalah melihat aurat yang tidak halal. Kita diajarkan bahwa pandangan pertama masih
bisa ditoleransi sepanjang segera berpaling dan tidak dinikmati.
Seperti reaksi
allergen, pandangan tidak sengaja tersebut sejatinya akan menyebabkan tubuh kita
‘sensitif’. Sangat wajar bila pandangan
kedua sangat dilarang karena bisa meracuni tubuh yang telah sensitif ini, yang
berpotensi meracuni seseorang. Berapa
banyak kasus-kasus pelecehan dan perzinahan yang diawali dari memandang atau
menonton hal-hal yang tidak seharusnya dilihat.