Pages

Friday, 14 February 2014

Menghindari perbuatan 'allergen'

Allergen adalah zat yang menjadi pemicu timbulnya alergi dan terdapat di banyak bahan makanan.  Allergen dapat menimbulkan alergi terhadap orang yang sensitif terhadap makanan tersebut.   Secara garis besar, mekanisme terjadinya alergi terdiri dari dua tahap.   Orang yang alergi terhadap udang, ketika pertama kali mengkonsumsi udang tidak langsung timbul gejala alergi. Alergen pertama dari udang yang masuk akan direspon tubuhnya dengan membentuk antibodi. Ikatan antara allergen dan antibodi tersebut akan menempel pada sel mast. Setelah reaksi ini, gejala alergi belum terjadi, tetapi tubuh telah ‘sensitif’. 

Bila untuk kedua kalinya tubuh yang sudah sensitif ini mengkonsumsi kembali udang, antibodi pada permukaan sel mast tadi akan bereaksi dengan allergen kedua ini menghasilkan senyawa kimia yang bersifat racun.  Setelah ini barulah gejala alergi timbul, mulai yang ‘ringan’ seperti gatal-gatal hingga kesulitan bernapas yang dapat berujung kematian.  Sejauh ini sepertinya belum ada obat yang dapat menghilangkan alergi, yang ada hanyalah mengobati gejala yang timbul.  Oleh karena itu cara paling efektif bagi penderita alergi adalah dengan menjauhi/tidak mendekati makanan dan bahan-bahan lain yang telah diketahui menyebabkan alergi pada dirinya.

Bila dicermati, ternyata ada perbuatan yang menurut saya punya kemiripan dengan sifat ‘alergen’ ini.  Perbuatan tersebut masih dapat ditoleransi ketika baru pertama kali dilakukan tanpa sengaja.  Setelah itu kita dilarang melakukan perbuatan yang sama.  Contohnya adalah melihat aurat yang tidak halal.  Kita diajarkan bahwa pandangan pertama masih bisa ditoleransi sepanjang segera berpaling dan tidak dinikmati. 

Seperti reaksi allergen, pandangan tidak sengaja tersebut sejatinya akan menyebabkan tubuh kita ‘sensitif’.  Sangat wajar bila pandangan kedua sangat dilarang karena bisa meracuni tubuh yang telah sensitif ini, yang berpotensi meracuni seseorang.  Berapa banyak kasus-kasus pelecehan dan perzinahan yang diawali dari memandang atau menonton hal-hal yang tidak seharusnya dilihat.

Sebagaimana alergi makanan, cara paling efektif menghindari ‘perbuatan allergen’ ini adalah dengan tidak mendekatinya.  Tentu saja bukan hal yang mudah untuk melakukannya apalagi ditengah lingkungan yang tidak menjadikan batasan aurat sebagai bagian syariat dan berbagai fasilitas akses di dunia maya yang digunakan tanpa batas.  Tidak peduli apakah seseorang merasa sudah mencapai level iman yang tinggi atau sudah merasa berilmu tinggi, tetap saja diperintahkan untuk menundukkan pandangan dan tidak mendekati zina. Tubuh kita memang sangat mudah sensitif sebagaimana tubuh yang telah terkena allergen.

No comments:

Post a Comment