Pages

Thursday, 15 August 2013

Festival Obon

Hari ini menyempatkan jalan-jalan keluar rumah bersama keluarga.  Agak terkejut, karena jalanan sangat ramai.  Ternyata hari ini ada festival obon (bacanya obong).  Kira-kira festival itu merupakan tradisi orang Jepang untuk ‘mengenang’ arwah keluarga mereka yang telah meninggal.  Saat hari obon ini ada tradisi mudik/pulang kampung ke rumah orang tua.  Mirip tradisi mudik lebaran kita kali ya..

Bedanya mudik kita untuk bermaaf-maafan dan bersilarurahmi dengan orang tua dan kerabat, mudik saat obon selain menjadi sarana berkumpul dengan seluruh anggota keluarga, juga untuk berdoa bersama untuk arwah.  Mereka percaya arwah akan berkunjung ke atau masih ada di rumah sehingga harus diantar ke alamnya.

Bagaimana cara mengantar arwah? Mereka membuat miniatur kapal yang dihias dengan sebaik mungkin, lalu dibawa menuju laut sambil diiringi suara bisingnya petasan.  Itulah mengapa di awal saya tulis jalanan ramai sekali.  Mengapa petasan? Karena petasan diyakini berguna untuk mengusir roh jahat yang mungkin mengganggu selama perjalanan.

Demikianlah, masyarakat yang sudah dikenal maju secara teknologi masih mempunyai tradisi seperti ini.  Padahal banyak orang yang ketika disinggung mengenai agama dan eksistensi Tuhan terkesan tidak peduli.  Bahkan keesaan Tuhan merupakan sesuatu yang sangat tidak logis.

Lalu, tradisi yang baru saya tonton ini jauh lebih tidak logis lagi? Hmmm, memang penilaian logis dan tidak logis tergantung standar pemikiran yang dipahami dan digunakan.  Tetapi terlepas dari itu, festival obon ini semakin menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, yang mempunyai naluri dasar mensucikan sesuatu.  Ucapan syukur langsung terucap lantaran hingga saat ini masih, Insha Allah akan terus dan selalu mensucikan dan beriman kepada Allah Yang Maha Esa.

Iman kepada Allah mengharuskan kita untuk selalu mengikut perintah dan laranganan-Nya, serta menghamba kepada-Nya menggunakan standar/aturan/hokum yang hanya berasal dari-Nya.  Selain itu, sepertinya hanya menjadikan manusia kosong jiwanya tanpa visi akhirat dan hilang kemuliaan hidup di dunia.  Wallahualam.

*Keterangan foto: salah satu miniatur kapal saat festival obon

No comments:

Post a Comment