Hari ini menyempatkan jalan-jalan keluar rumah bersama keluarga.
Agak terkejut, karena jalanan sangat
ramai. Ternyata hari ini ada festival
obon (bacanya obong). Kira-kira festival
itu merupakan tradisi orang Jepang untuk ‘mengenang’ arwah keluarga mereka yang
telah meninggal. Saat hari obon ini ada
tradisi mudik/pulang kampung ke rumah orang tua. Mirip tradisi mudik lebaran kita kali ya..
Bedanya mudik kita untuk bermaaf-maafan dan bersilarurahmi dengan
orang tua dan kerabat, mudik saat obon selain menjadi sarana berkumpul dengan
seluruh anggota keluarga, juga untuk berdoa bersama untuk arwah. Mereka percaya arwah akan berkunjung ke atau masih
ada di rumah sehingga harus diantar ke alamnya.
Bagaimana cara mengantar arwah? Mereka membuat miniatur kapal
yang dihias dengan sebaik mungkin, lalu dibawa menuju laut sambil diiringi suara
bisingnya petasan. Itulah mengapa di
awal saya tulis jalanan ramai sekali.
Mengapa petasan? Karena petasan diyakini berguna untuk mengusir roh
jahat yang mungkin mengganggu selama perjalanan.
Demikianlah, masyarakat yang sudah dikenal maju secara
teknologi masih mempunyai tradisi seperti ini.
Padahal banyak orang yang ketika disinggung mengenai agama dan
eksistensi Tuhan terkesan tidak peduli.
Bahkan keesaan Tuhan merupakan sesuatu yang sangat tidak logis.
Lalu, tradisi yang baru saya tonton ini jauh lebih tidak
logis lagi? Hmmm, memang penilaian logis dan tidak logis tergantung standar
pemikiran yang dipahami dan digunakan. Tetapi
terlepas dari itu, festival obon ini semakin menunjukkan bahwa manusia adalah
makhluk yang lemah, yang mempunyai naluri dasar mensucikan sesuatu. Ucapan syukur langsung terucap lantaran
hingga saat ini masih, Insha Allah akan terus dan selalu mensucikan dan beriman kepada
Allah Yang Maha Esa.
Iman kepada Allah mengharuskan kita untuk selalu mengikut perintah
dan laranganan-Nya, serta menghamba kepada-Nya menggunakan standar/aturan/hokum
yang hanya berasal dari-Nya. Selain itu,
sepertinya hanya menjadikan manusia kosong jiwanya tanpa visi akhirat dan
hilang kemuliaan hidup di dunia.
Wallahualam.
*Keterangan foto: salah satu miniatur kapal saat festival obon
*Keterangan foto: salah satu miniatur kapal saat festival obon
No comments:
Post a Comment